Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2009

Cancer (1)

Cancer (medical term: malignant neoplasm) is a class of diseases in which a group of cells display uncontrolled growth (division beyond the normal limits), invasion (intrusion on and destruction of adjacent tissues), and sometimes metastasis (spread to other locations in the body via lymph or blood). These three malignant properties of cancers differentiate them from benign tumors, which are self-limited, do not invade or metastasize. Most cancers form a tumor but some, like leukemia, do not. The branch of medicine concerned with the study, diagnosis, treatment, and prevention of cancer is oncology. Cancer may affect people at all ages, even fetuses, but the risk for most varieties increases with age.[1] Cancer causes about 13% of all deaths.[2] According to the American Cancer Society, 7.6 million people died from cancer in the world during 2007.[3] Cancers can affect all animals. Nearly all cancers are caused by abnormalities in the genetic material of the transformed cells. These ab

Osteoporosis and Menopause

Questions and Answers on the Use of Hormones After Menopause for Osteoporosis and Recent Findings from the Women's Health Initiative What is the Women's Health Initiative? The Women's Health Initiative (WHI) is a long-term study of the risks and benefits of strategies that may reduce the occurrence of heart disease, breast and colorectal cancer, and bone fractures in postmenopausal women. More than 160,000 healthy postmenopausal women aged 50 to 79 were enrolled as WHI participants between 1993 and 1998. One part of the WHI is a clinical trial designed to study the long-term effects of postmenopausal hormone therapy on heart disease, osteoporosis, and colorectal and breast cancer risk. The hormone trial has two parts: one part has been looking at the effects of estrogen plus a progestin (a form of the hormone progesterone) in 16,608 postmenopausal women who have a uterus (that is, women who have not had a hysterectomy); the other part is looking at the effects of estrogen a

Osteoporosis

What Is Osteoporosis? Fast Facts: An Easy-to-Read Series of Publications for the Public Osteoporosis is a disease in which the bones become weak and are more likely to break. People with osteoporosis most often break bones in the hip, spine, and wrist. Who Gets Osteoporosis? In the United States, 10 million people have osteoporosis. Millions more have low bone mass (called osteopenia), placing them at risk for osteoporosis and broken bones. Osteoporosis can strike at any age, but it is most common in older women. Eighty percent of the people in the United States with osteoporosis are women. One out of every two women and one in four men over age 50 will break a bone in their lifetime due to osteoporosis. * What Causes Osteoporosis? * Can Osteoporosis Be Prevented? * What Are the Symptoms of Osteoporosis? * How Is Osteoporosis Diagnosed? * How Is Osteoporosis Treated? * How Can I Prevent Falls? What Causes Osteoporosis? Many risk factors can lead to bone loss and

Ankylosing Spondylitis (4)

Pilihan-Pilihan Perawatan Ankylosing Spondylitis Perawatan ankylosing spondylitis melibatkan penggunaan dari obat-obat untuk mengurangi peradangan dan/atau menekan/menindas imunitas, terapi fisik, dan latihan. Obat-obat mengurangi peradangan pada spine dan sendi-sendi tulang dan organ-organ lain. Terapi fisik dan latihan membantu memperbaiki postur, mobilitas spine, dan kapasitas paru-paru. Aspirin dan obat-obat anti-peradangan nonsteroid (NSAIDs) biasanya digunakan untuk mengurangi nyeri dan kekakuan dari spine dan sendi-sendi tulang laninya. NSAIDs yang umum dipakai termasuk indomethacin (Indocin), tolmetin (Tolectin), sulindac (Clinoril), naproxen (Naprosyn), dan diclofenac (Voltaren). Efek-efek sampingan umum mereka termasuk gangguan perut, mual, nyeri perut, diare, dan bahkan perdarahan borok-borok. Obat-obat ini seringkali diminum dengan makanan untuk memperkecil efek-efek sampingan. Pada beberapa pasien-pasien dengan ankylosing spondylitis, peradangan dari sendi-sendi tulang tid

Ankylosing Spondylitis (3)

Mendiagnosis Ankylosing Spondylitis Diagnosis dari ankylosing spondylitis berdasarkan pada evaluasi gejala-gejala pasien, suatu pemeriksaan fisik, penemuan-penemuan x-ray, dan tes-tes darah. Gejala-gejala termasuk nyeri dan kekakuan dari spine dan area-area sakrum pada pagi hari dengan atau tanpa diiringi peradangan pada sendi-sendi tulang, tendon-tendon, dan organ-organ lainnya. Gejala-gejala awal dari ankylosing spondylitis dapat sangat memperdayakan/menipu, karena kekakuan dan nyeri pada belakang bawah (low back) dapat terlihat pada banyak kondisi-kondisi lain. Ia dapat sangat sulit dipisahkan pada wanita-wanita, yang cenderung (namun tidak selalu) mempunyai keterlibatan spine yang lebih ringan. Tahun-tahun dapat belalu sebelum diagnosis ankylosing spondylitis bahkan dipertimbangkan. Pemeriksaan dapat mempertunjukkan tanda-tanda peradangan dan pengurangan batasan dari gerakan tulang-tulang sendi. Ini dapat sangat jelas pada spine. Fleksibilitas dari belakang bawah (low back) dan/ata

Ankylosing Spondylitis (2)

Gejala-Gejala Ankylosing Spondylitis Gejala-gejala ankylosing spondylitis berhubungan dengan peradangan dari spine, sendi-sendi tulang (joints), dan organ-organ lain. Kelelahan adalah suatu gejala umum yang berkaitan dengan peradangan aktif. Peradangn spine menyebabkan nyeri dan kekakuan pada belakang bawah , area bokong atas, leher, dan sisanya spine. Timbulnya nyeri dan kekakuan biasanya secara berangsur-angsur dan memburuk secara progresif melalui waktu berbulan-bulan. Adakalanya, timbulnya sangat cepat dan hebat/keras. Gejala-gejala nyeri dan kekakuan adalah seringkali parah waktu pagi atau setelah periode-periode tidak aktif yang panjang. Nyeri dan kekakuan seringkali mereda dengan gerakan, panas, dan suatu mandi hangat pada pagi hari. Karena ankylosing spondylitis seringkali mempengaruhi pasien-pasien masa remaja, timbulnya nyeri belakang bawah kadangkala disalahartikan sebagai luka-luka olahraga pada pasien-pasien yang lebih muda. Pasien-pasien yang memunyai peradangan spine kro

Ankylosing Spondylitis (1)

Definisi Ankylosing Spondylitis Ankylosing spondylitis adalah suatu bentuk peradangan kronis dari tulang belakang (spine) dan sendi-sendi tulang sacroiliac (sacroiliac joints). Sacroiliac joints berlokasi pada belakang bawah dimana sakrum (tulang kelangkang, tulang yang tepat berada diatas tulag ekor) bertemu tulang-tulang ilium (tulang-tulang yang berada di kedua sisi dari bokong atas). Peradangan kronis pada area-area ini menyebabkan nyeri dan kekakuan dalam dan sekitar tulang belakang (spine). Dengan berjalannya waktu, peradangan spine yang kronis (spondylitis) dapat menjurus pada suatu penyatuan bersama sepenuhnya (fusion) dari vertebra-vertebra, suatu proses yang dirujuk sebagai ankylosis. Ankylosis menjurus pada kehilangan mobilitas dari tulang belakang (spine). Ankylosing spondylitis adalah juga suatu penyakit rematik sistemik, yang berarti ia dapat mempengaruhi jaringan-jaringan lain diseluruh tubuh. Karena itu, ia dapat menyebabkan peradangan atau luka pada sendi-sendi tulang

Sakit Pinggang / Punggung (4)

Penyebab-Penyebab yang tidak umum dari Sakit Pinggang Penyebab-penyebab yang tidak umum dari sakit pinggang termasuk penyakit tulang Paget, perdarahan atau infeksi pada pelvis, infeksi dari tulang rawan (cartilage) dan/atau tulang dari spine, aneurisme dari aorta, dan shingles. 1. Penyakit Tulang Paget Penyakit tulang Paget adalah suatu kondisi dari penyebab yang tidak diketahui dimana formasi tulang keluar dari sinkroni dengan perubahan tulang yang normal. Kondisi ini berakibat pada pelemahan tulang yang abnormal dan deformasi dan dapat menyebabkan nyeri tulang yang dilokalisir. Penyakit Paget adalah lebih umum pada orang-orang diatas umur 50 tahun. Keturunan dan infeksi-infeksi virus tertentu yang tidak umum telah diusulkan sebagai penyebab-penyebabnya. Penebalan dari area-area tulang dari tulang belakang lumbar yang terlibat dapat menyebabkan penyebaran nyeri sciatica pada kaki. Penyakit Paget dapat didiagnosis pada x-rays sederhana. Bagaimanapun, suatu biopsi tulang

Sakit Pinggang / Punggung (3)

Penyebab-Penyebab lain Sakit Pinggang Penyebab-penyebab lain sakit pinggang termasuk persoalan-persoalan ginjal, kehamilan, persoalan-persoalan ovari, dan tumor-tumor. 1. Persoalan-Persoalan Ginjal Infeksi-infeksi ginjal, batu-batu, dan luka perdarahan ginjal (hematoma) adalah seringkali dihubungkan dengan sakit pinggang. Diagnosis dapat melibatkan analisa urin, tes-tes gelombang suara, atau scan radiologi perut. 2. Pregnancy Kehamilan umumnya menjurus pada sakit pinggang disebabkan oleh tekenan secara mekanik pada tulang belakang lumbar (merubah lekukan normal lumbar) dan oleh posisi dari bayi didalam perut. Sebagai tambahan, efek-efek dari hormon estrogen wanita dan hormon yang mengendurkan ligamen mungkin berkontribusi pada pengenduran dari ligamen-ligamen dan struktur dari tulang belakang. Latihan-latihan Pelvic-tilt seringkali direkomendasikan untuk sakit ini. Wanita-wanita juga direkomendasikan untuk mempertahankan kondisi fisik selama kehamilan menurut nasihat

Sakit Pinggang / Punggung (1)

Anatomi Tulang Pinggang (Belakang Bawah) Langkah pertama untuk mengerti berbagai penyebab dari sakit pinggang adalah mempelajari anatomi dari jaringan-jaringan di area ini. Struktur-struktur penting dari pinggang yang dapat dihubungkan dengan gejala-gejala disana termasuk tulang belakang lumbar (vertebrae), cakram-cakram (discs) diantara vertebrae, ikatan sendi (ligaments) disekitar tulang belakang (spine) dan cakram-cakram (disc), sumsum tulang belakang (spinal cord) dan syaraf-syaraf, otot-otot (muscles) dari pinggang (low back), organ-organ dalam dari pelvis dan perut (abdomen), dan kulit yang menutupi area lumbar. Tulang belakang lumbar dirancang sedemikian sehingga vertebrae yang disusun (ditumpuk) bersama dapat menyediakan suatu struktur penunjang yang dapat digerakkan dan juga bersamaan dengan itu melindungi sumsum tulang belakang (spinal cord = jaringan syaraf yang meluas kebawah sepanjang kolom tulang belakang dari otak) dari luka. Setiap vertebrae mempunyai sebuah spinous pro

Sakit Pinggang / Punggung (2)

Fungsi Tulang Belakang Bawah Tulang belakang bawah atau area lumbar melayani sejumlah fungsi-fungsi yang penting untuk tubuh manusia. Fungsi-fungsi ini termasuk penunjang struktural, pergerakan, dan proteksi jaringan-jaringan tubuh tertentu. Ketika kita berdiri, tulang belakang bawah berfungsi menahan sebagian terbesar dari berat badan. Ketika kita menekuk, meregang atau memutar pada pinggang, tulang belakang bawah terlibat dalam gerakan ini. Oleh karenanya, luka-luka pada struktur-struktur yang penting untuk menopang berat, seperti tulang belakang, otot-otot, tendon-tendon, dan ligamen-ligamen, seringkali dapat dideteksi ketika tubuh berdiri tegak atau digunakan dalam berbagai gerakan-gerakan. Melindungi jaringan-jaringan lunak dari sistim syaraf dan spinal cord begitu juga dengan organ-organ yang berdekatan dari pelvis dan perut adalah suatu fungsi yang kritis dari tulang belakang lumbar dan otot-otot yang berdekatannya. Penyebab-Penyebab Umum Sakit Pinggang Penyebab-penyebab umum da

Gangguan pada Tulang Belakang

Kemampuan manusia berdiri dan berjalan stabil dengan dua kaki disebabkan oleh adanya tulang belakang yang terdiri dari ruas-ruas mulai dari lehar hingga pinggang. Secara anatomi, di antara ruas-ruas tersebut terdapat bantalan tulang belakang yang disebut discus intervertebralis. Fungsi tulang belakang menjadi sangat penting dalam menopang berat badan manusia sehingga manusia sebagai makhluk yang berkaki dua dapat berdiri tegak dan berjalan dengan stabil. Akan tetapi, pada keadaan tertentu fungsi tulang belakang dapat terganggu dan gangguan yang paling sering ditemukan adalah nyeri tulang belakang di daerah leher (neck pain) dan nyeri tulang belakang bawah (low back pain/ LBP). Menurut statistik, sekitar 16% penduduk dunia merasakan nyeri di bagian belakang tubuhnya yang berhubungan dengan tulang belakang. Gangguan tersebut paling banyak disebabkan oleh faktor umur (penyakit degeneratif). Penyakit degeneratif pada bantalan tulang belakang (degenerative disc disease) banyak ditemukan seh

Diet and Diabetes

© Janet Zand L.Ac., O.M.D. What is Diabetes? Diabetes is a general term for an endocrine disease that is characterized by excessive urination and thirst. Many Americans suffer from this disease, as well as the limitations to one's lifestyle that accompany it. The two most commonly known forms are diabetes mellitus and diabetes insipidus. Diabetes mellitus is a pancreatic disease primarily affecting carbohydrate metabolism. In this condition, the pancreas is unable to secrete sufficient insulin to maintain a normal blood glucose level. This results in abnormally high levels of blood sugar, causing the symptoms of thirst, hunger, emaciation, and weakness. The imperfect combustion of fats may ensue, resulting in ketosis-- high levels of ketones in the body. Difficult breathing, heart problems, and even coma may occur in the complicated stages of diabetes. Diabetes insipidus is a condition associated with the kidney's inability to conserve water. It is caused by the failure of the