KEGEMUKAN diidentikkan dengan problem penampilan. Namun tidak sekadar itu, kegemukan juga terbukti mengundang berbagai penyakit. Terlebih bila kegemukan mencapai taraf obesitas (lihat tabel).
“Pertama, kegemukan membuat sensitivitas sel tubuh terhadap hormon insulin sehingga rentan terkena diabetes,” ujar Pakar Pelangsingan Badan dr Paidon L Toruan kepada Media Indonesia di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Selain itu, lanjut Paidon, kegemukan membuat pembuluh darah lebih mudah tersumbat sehingga rentan terhadap penyakit kardiovaskular, termasuk hipertensi, jantung, dan stroke. Yang mungkin merisaukan kaum perempuan, selain tubuh menjadi tidak indah, kegemukan ternyata juga membuat kulit menjadi kusam.
“Lemak di bawah kulit menjadi tempat berkumpulnya toksin sehingga kulit terlihat tua dan tidak cerah,” tutur dokter yang juga pengarang buku berjudul Fat loss, Not Weight Loss: Gemuk Tapi Langsing itu.
Karena itulah banyak pihak berusaha memerangi kegemukan, baik dengan tujuan menjaga kesehatan maupun penampilan. Hal itu antara lain terlihat dari maraknya penawaran produk dan program terapi pelangsingan badan di pasaran. Efektifkah semua itu?
“Pertama, kegemukan membuat sensitivitas sel tubuh terhadap hormon insulin sehingga rentan terkena diabetes,” ujar Pakar Pelangsingan Badan dr Paidon L Toruan kepada Media Indonesia di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Selain itu, lanjut Paidon, kegemukan membuat pembuluh darah lebih mudah tersumbat sehingga rentan terhadap penyakit kardiovaskular, termasuk hipertensi, jantung, dan stroke. Yang mungkin merisaukan kaum perempuan, selain tubuh menjadi tidak indah, kegemukan ternyata juga membuat kulit menjadi kusam.
“Lemak di bawah kulit menjadi tempat berkumpulnya toksin sehingga kulit terlihat tua dan tidak cerah,” tutur dokter yang juga pengarang buku berjudul Fat loss, Not Weight Loss: Gemuk Tapi Langsing itu.
Karena itulah banyak pihak berusaha memerangi kegemukan, baik dengan tujuan menjaga kesehatan maupun penampilan. Hal itu antara lain terlihat dari maraknya penawaran produk dan program terapi pelangsingan badan di pasaran. Efektifkah semua itu?
Menurut Paidon, produk-produk maupun ragam terapi pelangsingan badan yang ada di pasaran memiliki nilai plus minus tersendiri. Sebagai contoh, metode sedot lemak. Metode itu memang efektif untuk menghilangkan lemak di bawah kulit sehingga mampu memperbaiki penampilan. Namun, metode itu tidak dapat menghilangkan lemak yang terletak di dalam rongga tubuh (lemak visceral).
Perlu diketahui, pada kegemukan yang mencapai tahap overweight atau obesitas lemak menumpuk tidak hanya di lapisan bawah kulit atau otot, melainkan juga menumpuk di rongga-rongga tubuh seperti rongga perut dalam bentuk lemak visceral. Dari sisi kesehatan kondisi tersebut sangat berbahaya.
“Selain itu, biaya sedot lemak relatif cukup mahal,” kata Paidon.
Ada pula metode gastric banding atau mengikat lambung melalui suatu tindakan operasi. Tujuannya agar volume lambung menjadi lebih kecil. Cara tersebut sangat membantu, terutama bagi mereka yang memiliki nafsu makan besar. Akan tetapi, metode itu juga tidak mampu menghilangkan lemak visceral. “Metode ini juga bukannya tanpa risiko saat operasi,” imbuh Paidon.
Metode akupunktur juga banyak ditawarkan untuk melangsingkan badan. Paidon Mengatakan, metode tersebut efektif untuk mengurangi nafsu makan. Namun, efek tersebut bersifat sementara. Ketika terapi akupunktur dihentikan, nafsu makan cenderung kembali seperti sediakala.
Bagaimana dengan obat dan jamu-jamu pelangsing? Untuk produk-produk tersebut Paidon menyarankan agar masyarakat pandai-pandai memilah. Sebab, ada produk obat dan jamu pelangsing yang sengaja dicampur dengan zat diuretik. Zat tersebut memancing pemakainya untuk sering-sering buang air kecil sehingga seolah berat badan turun. Namun, zat tersebut berpotensi mengganggu fungsi ginjal.
“Ada pula jamu yang dibuat untuk menahan nafsu makan. Namun, sama seperti akupunktur efeknya akan hilang ketika pemakaian dihentikan,” kata Paidon.
Jadi, terapi manakah yang terbaik?. Menurut Paidon, problem kegemukan hanya bisa diatasi dengan diet dan olahraga secara benar. Sebab, kegemukan timbul ketika kalori yang masuk berlebihan sehingga menumpuk dalam bentuk lemak. Diet mencegah penumpukan lemak bertambah parah. Olahraga bermanfaat membakar lemak yang menumpuk di badan. (Nik/S-6)
Komentar
Posting Komentar
Masukkan komentar anda....